Selamat bulan Oktober semua!
Gak terasa, uda 3 bulan dari post terakhir :D
Beneran hati dan otak lagi gak sinkron buat nulis. Bukan gara-gara males loh ya :p
Kali ini gua mau cerita tentang bagaimana gua menjalani hari-hari gua di kantor. Pernah cerita ga ya gua sebelumnya? hahahaha.. Ini lebih ke arah cerita ga jelas sih.. Maafkan kalo panjang dan ga jelas ya :)
----
Gua masuk ke kantor ini sejak April 2012. Dan berarti, sudah 42 bulan gua disini. Selama itu, gua sudah pernah merasakan bekerja di dua department. Dan sekarang, gua pindah divisi lagi :)
Entah gua harus senang atau sedih :D
Sebenernya, dari awal gua di kantor ini. Gua merasa gak cocok dan gak pernah secara greget gua berambisi untuk jadi karyawan terbaik. Beberapa kali terlibat omongan dengan beberapa ex-bos gua, dan gua tetap menjawab seperti itu.
Iya, gua ga menyukai kompetisi. Entah itu kompetisi sistem gugur ataupun kompetisi untuk menjadi yang terbaik. Mungkin karena gua orang yang tidak punya ambisi. hehehe..
Gua bukan tidak mau bekerja se-maksimal mungkin. Iya, ini defense gua lah ya..
Waktu pertama kali gua mendapat assignment, gua bener-bener semangat. Dan berjalan beberapa bulan saja. Karena ternyata teman 1 tim gua, ngomongin yang jelek-jelek ke atasan gua yang dulu. Dan meng-klaim beberapa pekerjaan gua menjadi hak dia dalam penilaian. Jujur, gua bener-bener kecewa. Karena gua ga nyangka temen 1 tim gua begitu. Menyudutkan orang lain demi dia menjadi baik di depan atasan. Sakit hati? Tentu.
Akhirnya gua pindah department (masih dalam 1 divisi yang sama). Itu taun kemarin. Awalnya, gua hepi karena gua mendapat lingkungan baru. Gua juga belajar. Tapi, ternyata gua juga gak merasa 'in love' dengan pekerjaan gua. Di tim ini, gua adalah yang paling junior. Dan mungkin gua yang tidak bisa ber-adaptasi dengan mereka. Akhirnya, gua dipanggil sama atasan gua saat itu.
Atasan gua bertanya, apakah gua kesulitan dalam pekerjaan gua. Dan gua jawab Iya. Lalu atasan gua minta gua semangat untuk bisa menjadi lebih baik dan tidak tertinggal jauh dengan yang lain.
Tahun kemarin, gua dinilai lebih fokus ke urusan pribadi gua (persiapan nikah) daripada pekerjaan.
Tahun ini, gua diminta lebih baik karena sudah menikah. Lalu atasan gua itu resign karena harus tinggal di LN dengan keluarganya.
Atasan gua pun ganti lagi. Kali ini, atasan gua lebih sering mengajak gua berbicara 4 mata, tentang progress gua belajar dan tentang pekerjaan gua. Dia sempat bilang "Saya minta kamu maju, bukan karena saya atasan kamu. Tapi untuk kamu sendiri. Dan saya mau mendorong kamu maju. Karena kalau kamu gagal, berarti saya juga gagal. Kalau kamu maju, saya berhasil"
Setelah itu, gua mulai bersemangat lagi. Belajar hal-hal yang gua masih payah. Lebih sering ke customer, dll.
Hingga akhirnya bulan Agustus lalu, kantor gua mengikuti salah satu pameran. Dan gua juga ikut terlibat di dalamnya. Pada saat selesai pameran, gua dipanggil lagi sama atasan gua. Dan ternyata gua dikritik karena gua masih sangat pasif. Dan ada teman tim gua, yang bilang gua tidak mau membantu dan tidak bisa bekerja sama. Gua berasa dejavu :)
Dan gua udah beberapa kali bilang sama salah satu temen tim gua, kalo ada yang gimana-gimana sama gua, tolong kasih tau gua. Dan itu ga pernah terjadi! HAHAHA..
Dari sini gua belajar, ternyata teman di kantor itu gak ada yang benar-benar bisa diajak berteman dengan jujur. Khususnya teman dalam satu tim. Gua gak mem-plurasikan semua orang seperti itu. Tapi, ternyata orang di sekeliling gua seperti itu.
Sampai kemarin, saat farewell gua pindah divisi, dimulai lah mereka mengeluh tentang gua ketika menyampaikan kesan pesan. Gua syok. Karena ini harusnya acara hepi-hepi.. tapi kenapa masih seperti itu. Dan itu disampaikan dalam forum dan ada Chief gua disana. Kenapa mereka seperti itu?
Sampai kesempatan gua untuk menyampaikan kesan dan pesan. Gua berusaha nahan air mata gua.
"Terima kasih buat kesempatan yang udah dikasi ke gua. Terima kasih untuk semuanya. Kedua, saya minta maaf kalau saya suka bawel, suka pecicilan, suka moody, dan suka asik sendirian. Mungkin kepindahan saya kali ini lebih baik, karena pada saat kita ketemu nanti, kita bisa berteman dengan lebih baik. Terima kasih"
Chief dan atasan gua memperhatikan gua dengan serius. Lalu Chief gua bilang, "Berteman dengan lebih baik maksudnya?". Jawab gua, "Berteman dengan lebih jujur, tanpa menggerutu di belakang". Lalu semua diam.
Salah satu temen gua, dia sekretaris divisi gua, bilang "Siapa tuh yang begitu?" (sambil bercanda), lalu gua cuma menanggapi dengan ketawa-ketawa saja.
----
Banyak hal yang gua pelajari di kantor ini. Dengan orang-orang yang kita anggap teman.
Dengan bercandaan yang gua pikir tulus. Dengan orang-orang yang gua anggap baik.
Dan itu semua cukup untuk gua belajar, bagaimana berteman dengan lebih jujur. Tidak menjelekkan salah satu teman dengan teman yang lain. Tidak menegur orang di depan umum. Tidak menganggap sepele orang-orang yang daya tangkapnya lambat. Yang paling penting, tidak menggerutu dengan atasan tentang orang lain, yang bahkan belum pernah diajak ngomong baik-baik sekali pun.
Terima kasih untuk pelajaran yang sangat mahal ini. Entah berapa lama lagi gua bisa bertahan di kantor ini.
Semoga gua bisa lebih baik di divisi yang baru, dan tim gua yang baru bisa lebih jujur dalam berteman dan bekerja.
---
Cheers,
meloo